Rabu, 08 September 2010

Tangan Robot


Tangan kita, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mengaduk secangkir teh, membuka halaman surat kabar, atau menulis, telah dirancang sedemikian sempurna.

Ciri terpenting tangan adalah kemamuannya bekerja sebaik-baiknya dalam beragam kegiatan. Dengan dilengkapi otot dan saraf yang sangat banyak, lengan membantu tangan kita memegang benda dengan erat atau longgar sesuai dengan keadaannya.

Misalnya, tangan manusia yang terkepal dapat memukul dengan pukulan seberat 45 kg. Sebaliknya, melalui ibu jari dan jari telunjuk, tangan kita juga dapat merasakan sehelai kertas berketebalan sepersepuluh milimeter.

Jelas, kedua tindakan ini sangat berbeda sifatnya.
Yang satu memerlukan kepekaan, sedang yang lain memerlukan kekuatan besar. Namun, kita tak perlu sedetik pun memikirkan apa yang perlu kita lakukan saat kita akan mengambil sehelai kertas dengan kedua jari atau memukul dengan kepalan.

Kita pun tak perlu memikirkan cara menyesuaikan kekuatan tangan kita bagi kedua tindakan ini. Kita tak pernah berkata, "Sekarang saya hendak memungut sehelai kertas. Saya akan menerapkan kekuatan sebesar 500 g. Sekarang saya akan mengangkat seember air. Saya akan menerapkan kekuatan sebesar 40 kg." Kita tidak pernah repot-repot memikirkannya.


Dunia kedokteran dan ilmu pengetahuan bersusah payah berusaha membuat tangan tiruan.
Sejauh ini, tangan-tangan robot yang dihasilkan memiliki kekuatan yang sama dengan tangan manusia, tetapi tidak memiliki kepekaan sentuhan, kesempernaan daya gerak dan kemampuan melakukan beragam pekerjaan.

Insinyur Hans J.Scheebeli yang merancang tangan robot, yang dikenal dengan Tangan Karlsruhe mengatakan bahwa semakin lama dia membuat tangan robot, semakin dia mengagumi tangan manusia.
Dia menambahkan bahwa perlu waktu lama smapai kita dapat membuat tangan robot yang mampu melakukan sejumlah kecil saja pekerjaan yang dapat dilakukan tangan manusia.

Biasanya tangan manusia bekerja bersama-sama dengan mata.
Sinyal yang sampai ke mata diteruskan ke otak dan tangan bergerak menurut perintah yang diberikan otak.
Tentu saja, ini berlangsung dalam waktu yang sangat singkat dan tidak diperlukan usaha khusus untuk melakukannya.

Di lain pihak, tangan robot tidak dapat bergantung pada penglihatan dan sentuhan.
Untuk setiap gerakan diperlukan perintah yang berbeda-beda.
Selain itu, tangan robot tidak mampu melakukan bermacam fungsi, contohnya tangan robot untuk bermain piano tidak dapat memegang palu dan tangan robot yanng memegang palu tidak dapat memegang telur tanpa memecahkannya.

Beberapa tangan robot yang terakhir dibuat hanya mampu melakukan 2-3 kali gerakan bersamaan, tetapi ini masih sangat sederhana jika dibandingkan dengan kemampuan tangan manusia.

Ketika kita memikirkan kedua tangan yang bekerja secara selaras, kesempurnaan tangan ini akan lebih gamblang lagi.
Allah merancang tangan sebagai alat tubuh khusus bagi manusia.
Dengan segala bagiannya, tangan manusia memperlihatkan kesempurnaan dan keunikan mahakarya ciptaan Allah SWT.
Teknologi Ponsel saja rumite minta ampun apalagi tangan yo.

Sumber:
Harun Yahya