Cuma dari harganya yang teramat murah, banyak yang tertipu bahwa sebenarnya S4 yang mereka beli iti adalah palsu. Berdalih tidak mengetahui gadget palsu, mereka menjualnya hanya dengan separuh harga saja. Beruntung sekali ada pihak yang membeli dipersilahkan menjajal, menmgetes dan sebagainya.
Kalau memang terbukti tidak asli, uang bisa dikembalikan ke pembeli seratus persen. Menarik bukan....
Tes demi tes dilakukan pancet saja belum menemukan perbedaannya kedua S4 tersebut. Antutu pun dicoba dan hasilnya masih nihil tiada memuaskan sama sekali.

Dengan menjalankan Genuine Galaxy S4/Note 3, software ini langsung memberikan penilaian apakah gadget kita asli atau palsu. Begitu dijalankan aplikasinya, langsung tampil pesan: "I’am afraid you’re not using Galaxy S4", yang berarti smartphone tersebut bukan S4.
Alasan pun diberikan rinci oleh aplikasi ini. Di antaranya total RAM hanya 469MB, padalah harusnya 2GB. Total ROM 1,2GB, padahal harusnya 16GB, resolusi layar hanya 800x400, padahal referensinya 1920x1080, CPU core terdeteksi 2 harusnya 4.
Dari aplikasi terakhir itu, jelas bahwa S4 blackmarket yang dijanjikan itu ternyata palsu buatan China. Bisnis smarphone murah dengan berkedok produk blackmarket kini makin marak dan menurut penuturan pedagang, banyak yang sudah membeli produk sejenis.
sumber:
tekno.kompas.com