Sebenarnya para pemain ponsel Cina adalah orang-orang yang sudah lama berkecimpung di pasar ponsel tanah air.Mereka-mereka itu dulunya adalah distributor untuk merk-merk besar, seperti Nikia, Sony Ericsson, Samsung dan lain-lain.
TIdak heran jika mereka berhasil membuat strategi jitu untuk memasukkan ponsel cina ke Indonesia.Karena memang sudah mengerti kondisi pasar.
Misal saja K- Touch sendiri di pegang oleh PT Nagamas Kreasi Mandiri yang sempat menangani distribusi ponsel Philips.
Begitu juga dengan Hitech dan Startech, kedua merk ini dipegang oleh perusahaan yang sama yaitu PT Tirta Citra Nusantara,dimana orang-ornag di dalamnya pernah menjadi distributor semua merk ponsel.
Ada juga merk Nexian yang di keluarkan oleh PT.Metrotech Jaya Komunika, dimana petinggi perusahaan ini adalah salah satu pendiri ponsel Sanex.Beda lagi dengan merk D-one yang importirnya adalah PT.Sarindo yang dulu dikenal sebagai distributor ponsel Samsung.
Ada juga merk yang dikeluarkan oleh pemain yang dulunya bertindak sebagai distributor ponsel merk ternama, namun tidak terafiliasi yang di kenal sebagi ponsel garansi distributor.
Tidak hanya para distributor ponsel cina saja yang merupakan pemain lama.
Untuk layanan services center pun juga di kelola oleh pemain lama meskipun tidak semua.
Dian Graha Elektrika misalnya, perusahaan ini dulu di kenal sebagai sale agent untuk ponsel siemens/BenQ-siemens/Benq.Kini perusahaan tersebut menjadi rekanan ponsel Hitech, syartech dan K-touch untuk layanan services center.