Aku baru mengetahui jika menara-menara BTS sejumlah industri telekomunukasi adalah beberapa ada yang sewa.Kayak rumah saja dengan sistem sewa.Besar pula sewa perbulannya.Ponsel sudah membanjir tak terbendung oleh siapapun lagi hingga banyak investor berani mengambil untung di bisnis ini.
Hal ini tentu menjadi solusi tersendiri buat para pemilik telekomunikasi di Indonesia.Banyak investor yang menghitung, hasil yang didapat masihnjauh lebih besar dibandingkan dengan harus membeli.Benarkah begitu akujuga kurang tahu persis.Tentunya kita rakyat kecil hanya tahu menggunakan, dan tidak mau tahu menahu soal begituan.
Dari berita yang aku baca bahwa telkom akan membeli ribuan menara milik dari indosat dan kemudian akan disewakan lagi ke pemiliki telekomunikasi lain.
Seberapa besar keuntungannya ya kita bisa lihat nanti 5 tahun mendatang.
Jika sewa saja minimal 10 tahun, maka sudah berapa duit yang dikantongi telkom ya.wah...bisa-bisa kaya raya nich...hehehe..
Harga pembangunan setiap menara setinggi 40 m saj bisa menghabiskan dana sebesar 1 miliar rupiah.Dan kalau disewakan perbulannya 50 juta minimum, maka jika menara tersebut disewa oleh 3 operator sekaligus berarti tiap bulan pihak pemilik akan menerima keuntungan 150 juta rupiah.Hasil bersihnya setelah dikurangi pajak dan lain-lain sebesar 3 juta rupiah juga masih banyak saldonya kok.
Industri penyewaan menara memang menarik sebab pertumbuhan dan maikn luasnya layanan telekomunikasi hingga dibutuhkan lebih banyak lagi pembangunan BTS di tiap daerah.
Dalam tahun ini berita tentang menara telekomunikasi memang mendominasi berita-berita di internet dan kolom rubrik nasional.Mulai dari pembangunan menara, monopoli hingga sistem sewa menyewa.
Anda berminat ikut main sewa dan menjadi investor BTS ini.Jika mempunyai nama operator dan memiliki uang kenapa tidak.