Sadap lacak intai pakai ponsel memang menjadi drama.Suatu drama penyadapan percakapan antara tertuduh dengan pejabat kejaksaan,btw ini cuma contoh tidak aku sebutinnamanya.Mungkin semua sudah tahu dengan melihat acara tv pada waktu yang lalu.
Sedemikian canggih teknologi ponsel, ternyata membawa efek bumerang bagi pelaku kejahatan korupsi dan kejahatan lainnya.
Selain mempermudah komunikasi, ternyata pembicaraan melalui ponsel juga rentan untuk disadap.Rusaklah privasi seseorang jika demikian.
Beberapa tahun yang lalu, peralatan untuk penyadapan ponsel terbilang masih maha dan sangat terbatas.Seperti GSM Interceptor yang merupakan alat sadap seharga 4 miliar rupiah buatan Israel.Alat sadap ini mampu memantau komunikaasi ponsel di jaringan GSM 900,1800 dan 1900.
Namun seiring perkembangan teknologi dan sistem operasi ponsel, penyadapan kini dapat dilakukan hanya dengan menggunakan aplikasi-aplikasi berukuran kecil.
Belum lagi kemampuan ponsel yang ada kameranya.Ponsel berkamera memberikan fungsi yang tidak kalah menarik.Lagi-lagi dengan bantuan aplikasi, fitur ponsel kini dapat digunakan sebagai alat pengintai dan pemantau lingkungan kayak CCTV.
Nah, ini ada juga fitur GPS yang makin marak digunakan untuk melacak lokasi si dia.
Meskipun rentan terhadap pelanggaran privasi, aplikasi-aplikasi pengintai sebenarnya berguna juga untuk kegiatan-kegiatan positif seperti pengamanan lingkungan, memantau kondisi rumah atau juga untuk mengetahui lokasi kawan sekantor kita.
Disini aku menganjurkan gunakanlah ponsel untuk kegiatan positif.Akan tetapi namanya juga manusia punya hak tersendiri.Andalah yang menentukan kawan apakah digunakan untuh hal positif atau hal negatif.