Seperti dilaporkan Gizmodo dua minggu lalu, banyak pengguna iPhone 5S yang mengeluhkan akurasi sensor gerakan gadget anyar mereka tersebut. Salah satu yang bermasalah adalah accelerometer, sensor untuk mendeteksi sudut kemiringan iPhone 5S.
Tingkat ngaco-nya accelerometer ini beragam, mulai dari 2 sampai 6 derajat. Angka ini mungkin terdengar kecil, namun efeknya lumayan fatal. Contohnya saat memainkan game balap, kemudi bisa berbelok meski kita memegang iPhone 5S dalam posisi mendatar sempurna.
Banyak pihak mencoba mencari tahu penyebab masalah ini. Salah satu teori dikemukakan oleh RealityCap, salah satu developer aplikasi iOS. Menurut CEO RealityCap, Eagle Jones, sumber masalah terletak pada penggantian sensor accelerometer dari merek STMicroelectronics (yang digunakan iPhone generasi sebelumnya) ke Bosch Sensortech (yang digunakan iPhone 5S).
Secara teori, karakteristik sensor accelerometer ditentukan oleh dua faktor: Variance dan Bias. Variance adalah rentang pembacaan sensor, sementara Bias adalah tingkat ketidakakuratan dari nilai sebenarnya.
Contohnya begini.
Misalkan sensor tersebut membaca gravitasi bumi (yang besarnya 9,81 m/s^2). Sensor yang memiliki “Variance besar Bias kecil” akan menghasilkan angka 9,85; 9,75; 9,81 (jadi rentangnya besar namun mendekati angka sesungguhnya). Sementara sensor dengan “Variance kecil Bias besar” akan menghasilkan angka 9,60; 9,61; 9,59 (angkanya konsisten namun agak jauh dari nilai sebenarnya).
Menurut penelitian RealityCap, sensor STMicroelectronics dan Bosch Sensortech memiliki angka Variance yang mirip, namun angka Bias Bosch Sensortech jauh lebih besar. “Angka bias STMicroelectronics +/- 20mg, sementara Bosch +/-95mg” ungkap Jones dalam blog-nya. Angka Bias +/-20 mg biasanya akan menghasilkan ketidakakurasian +/- 1 derajat, yang tidak terlalu dirasakan pengguna. Namun angka +/- 95 mg akan menghasilkan ketidakakurasian sampai 5 derajat, yang menjelaskan mengapa banyak pengguna iPhone 5S merasakan ketidakakuratan tersebut.
Sebenarnya, Apple bisa mengatasi masalah tersebut dengan melakukan kalibrasi sebelum iPhone 5S dirilis. Namun entah mengapa, Apple tidak melakukannya. Mungkin karena selama ini mereka tidak pernah melakukan proses tersebut (mengingat sensor STMicroelectronics memiliki bias kecil).
Kini, keadaan menjadi runyam. Untuk memperbaiki masalah ini, Apple harus recall seluruh iPhone 5S dan melakukan kalibrasi ulang—sebuah proses yang sulit dan akan mencederai citra Apple. Alternatif lain, Apple melakukan update iOS7 yang menyediakan fasilitas khusus agar pengguna bisa melakukan kalibrasi sendiri (lagi-lagi pilihan yang akan menurunkan citra Apple).
Mungkin itu sebabnya sampai saat ini Apple belum memberi penjelasan maupun solusi resmi masalah sensorgate ini. Alhasil, pengguna iPhone 5S mau tak mau harus ikhlas menerima ngaconya sensor tersebut.
sumber:
Tabloid PC Plus.