Pada tahun 1880 Sir Francis Golt menemukan metode ilmiah dalam mengidentifikasi perbedaan manusia melalui sidik jari.
Melalui riset yang dilakukan terhadap ribuan ujung jari manusia, tidak ada 2 orang manusia di dunia ini yang memiliki bentuk sidik jari yang benar-benar sama.
Fakta ini terus diyakini hingga sekarang bahwa sama sekali tidak ada persamaan di antara satu sidik jari dengan sidik jari lainnya.
Dari penelitian terhadap 80 ribu sidik jari yang dibandingkan setiap hari di dunia ini, maka sama sekali belum di dapatkan persamaan.
Teori matematika menetapkan bahwa kemungkinan tersebut tidak terdapat di antara 17 milyar manusia.
Sidik jari mulai terbentuk pada saat kita masih berupa embrio dalam perut ibu.
Tepatnya mulai dari 13 sampai 17 minggu sejak kehamilan.
Ilmu pengetahuan modern menemukan bahwa pada kulit atas di ujung-ujung jari terdapat beberapa lipatan dan tonjolan.
Pada lipatan dan tonjolan ini terdapat lubang mikroskopis yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang maupun dengan ponselhp.
Lubang ini akan berakhir pada saluran kelenjar keringat yang berada di bawah kulit.
Dari segi anatomi Alloh telah menciptakan untuk manusia sebuah jaringan syaraf perasa yang halus.
Hal inilah yang menyebabkan ujung jari kita dapat meraba panas dingin, halus kasar dengan pengetahuan yang akurat.